Dan...., saya jatuh!

Kalau jatuh pada umumnya bunyinya "gdubrrakk", kalo sekarang saya jatuh dan terdiam! Sungguh-sungguh terdiam, berhenti sejenak - mulut, hati juga otak saya. Astaghfirullahaladziim...

Ceritanya, tadi malem saya dan Mas Anto akhirnya mendatangi dokter kandungan untuk konsultasi kenapa kami belum juga dipercayakan untuk punya dedek....kebetulan minggu depan genap sudah pernikahan kami 1 tahun! Artinya, kamipun ga akan ditertawakan dan dianggep keburu2 n ngebet punya anak (*Lha wong blm setahun kok udah parno*). Kami pergi ke dr. Djoko Sekti Wibisono di RS Woman n Children Brawijaya. Dokter Djoko itu selain jago Obgyn juga ahli di bidang fertilitas...so, cucok, kan?! Pertama kali masuk n ketemu dokter ini, kami masih santai...masih ketawa ketiwi karna (*spt yang udah bisa ditebak*) pembicaraan menjurus porno! Ngomongin masa suburlah, cara "begituan"lah, de el el. Sampe akhirnya, karena kami bilang mau program, kami pun harus menjalani serangkaian tes. Yang pertama kali di tes ya saya, yaitu USG Trans-V. Wooowww...malunya naudzubilaah...karna saya harus buka semua celana (PLUS) celana dalemnya! :-( Tapi apa boleh buat..saya lakuin juga akhirnya!

Dimasukkanlah sejenis alat yang dilapisi kondom dan cairan gel (biar licin n ga sakit kayanya) ke dalam V saya, dan di monitor USG langsung keliatan deh keadaan di dalemnya! (*walopun ga ngerti benda2 apa aja yang ada di dalem situ*). Pertama, dokter Djoko bilang banyak sel telur yang udah mateng tp blm pecah (*ya iyalah, emang kemaren termasuk masa subur saya*), tapi trus.....pak dokter bilang kalo ada kista di rahim saya!!! Astaghfirullah...hanya kalimat itu yang bisa saya ucapkan! Itu juga hanya mampu saya ucapkan dalam hati.... Saya udah tau penyakit ini sebelumnya dari carita Jeng Tya di bloganya! Jadi kurang lebih saya tau makhluk macam apa si kista ini...sekali lagi, astaghfirullah....apa salah dan dosa saya sampai saya harus denger kata itu diucapkan lansung oleh dokter saya:-( Yang lebih buat saya lemes, adalah ternyata kista saya ga cuman 1, tapi 2!!! Innalillahiwainailaihirojiun....Ya Allah, jangan hukum saya. Kepala dan badan saya sudah semakin lemas. Bahkan saya tidak mampu lagi berkonsentrasi mendengarkan penjelasan Pak Dokter!

Selesai periksa, saya duduk lagi menghadap si Pak Dokter sembari mendengarkan penjelasan Pak Doketr! Tapi sumpah mati, saya udah ga bisa mikir..udah ga nyambung lagi..udah tu-la-lit! Yang saya ingat, saya sempet menanyakan makhluk apakah gerangan si kista ini, dan pak Dokter bilang itu adalah sejenis tumor yang berisi air. Trus jenis si kista ini adalah endometriosis bediameter 4.49 cm di sebelah kanan dan 2 cm di sebelah kiri. ITU DOANG yang saya inget! Bodo amat dengan apa dan bagaimana si kista ini, saya langsung nanya apakah si kista itu berbahaya...dan pak dokter bilang ga! Tapi saya ga tau itu jawaban jujur atau sekedar hiburan buat saya...soalnya waktu saya tanya gimana cara ngilanginnya, pak Dokter tanpa ragu jawab "ya harus diangkat, dioperasi!" Wooowww,,,kalau emang ga berbahaya, apa ga ada cara lain buat memusnahkannya, Dok????

Ya Allah, aku tau (sedikit banyak) bahayanya si kista ini ya dari postingan Jeng Tya (*Ty...so thanks so much darling...*), bukan dari Pak Dokter (karena saya ga konsen waktu pak dokter jelasin ini itu). Dan, OMG saya sungguh-sungguh ga habis pikir kenapa itu terjadi sama saya.

Waktu saya masih di dalam ruang praktek, saat saya masih bersama-sama dengan suami saya, pak dokter dan suster, saya masih kuat. Saya tidak menangis. Saya hanya terdiam, tapi sama sekali tidak mewek. Saya tahu saya harus tampak kuat....saya tau, suami saya juga kaget! Saya tau itu....makanya saya (sebisa mungkin mencoba untuk) kuat. Dalam perjalanan pulang pun saya masih biasa saja (*walaupun agak lebih diem dari biasanya*). Sampai di rumah, semuanya berjalan spt biasa. Saya mandi, solat isya jamaah dan saya tidur. Tapi entah kenapa tidur saya malam itu ga nyenyak (*padahal malam week end!*). Di tengah malam pun akhirnya saya bangun untuk menguatkan hati...saya solat malam...saya tahajud. Nah, di saat saya HANYA berdua dengan Allah itulah, saya tak tahan untuk menumpahkan air mata...saya menangis. Mukena putih saya basah krn banjir air mata. Hidung saya berasa flu...mampet. Tidak ada doa spesifik yang bisa keluar dari mulut saya walopun saya sangat ingin berdoa dan mengadu. Hanya kalimat istighfar dan dzikir saja yang mampu saya ucapkan dengan terbata-bata. Astaghfirullah....,Subhanallah...Allahuakbar. Hanya 3 kalimat itu yang mampu saya ucapkan di tengah isak tangis saya. Saya sekuat tenaga menahan tangis itu supaya ga membludak dan terdengar oleh suami saya. Saya hanya mampu mengadu dalam hati..toh saya yakin Allah maha tau.

Selesai tahajud, saya ke ruang makan untuk mengambil minum krn saya sangat haus. Entah kenapa, saya reflek mengambil air zam-zam oleh-oleh dari kakakku sepulang umoh kemarin (*kami diberi oleh-oleh 2 botol kecil air zam-zam yang belum diminum*). Entah mengapa, saya seolah memohon mukjizat dan keberkahan dari air zam-zam itu. Saya hanya berdoa sambil meneguk air zam-zam itu..."Ya Allah, jika Engkau kehendaki, maka hapuslah segala penyakit dalam tubuhku ini bersamaan dengan setiap teguk air yang aku teguk ini". Karena saya percaya, hanya atas seizin-Nya kista ini hinggap di rahim saya...dan pasti hanya atas izin dan kehenda-Nya pula kista ini nantinya bisa pergi dari rahim saya.

Saya tidak mau menyalahkan siapaun atas kejadian tidak menyenangkan ini (*saya tidak mau mengatakan kejadian ini sebagai kejadian buruk*). Saya tidak mau menyalahkan diri saya...karena saya tidak pernah melakukan apapun yang bisa memicu adanya si kista ini. Saya bukan penggemar fanatik junk food. Saya juga bukan perokok. Bahkan teman2 saya jarang yg merokok...suami dan keluarga saya juga tidak ada yang merokok. Saya bukan penggemar minuman ber-alkohol. Jangankan minuman beralkohol, minuman bersoda dan berkafein saja saya ga doyan! Jadi ini bener2 di luar kehendak saya....

Saya juga ga mau menyalahkan Allah. Saya ga mau mempertanyakan apalagi menggugat keadilan Allah. Astaghfirullah.... Bukankah selama inipun saya tidak pernah mempertanyakan keadilan Allah ketika banyak hal baik yang terjadi pada saya. Banyak keberuntungan yang saya miliki. Banyak hal-hal menyenangkan yang (seharusnya) saya syukuri. Jadi, apakah saya adil jika hanya karna 1 hal tidak menyenangkan ini lalu saya mempertanyakan keadilan Allah?!?!? Rasanya saya saja yang harus lebih itung-itungan...bahwa saya saja yang harusnya justru lebih bersyukur karena banyak hal baik yang saya terima selama ini ternyata hanya "dibalas" dengan 1 kejadian tidak menyenangkan. *Gosh* Ya Allah...walaupun berat..saya harus percaya Kau menyayangi kami....

Ya Allah, dalam kondisi ini saya hanya mengharapkan tuntunanMu. Tuntun kami menjalani apa yang seharusnya kami jalani (*termasuk serangkaian pemeriksaan lainnya untuk memastikan tindakan medis apa yang akan diambil*). Tuntun kami untuk memberitahukan kabar ini kepada keluarga kami. Apalagi saya tidak mau mengganggu konsentrasi dan kebahagiaan keluarga saya menjelang pernikahan Mas Uut 2 minggu lagi. Saya bertekad untuk menyimpan berita ini setidaknya sampai acara resepsi Mas Uut nanti selesai. Tuntun kami Ya Allah.... Kami pasrah. Kami tau bahwa kami tidak bisa menentang kehendakMu. Kami mau berjalan pelan2 Ya Allah.... Biarlah sekarang kami yang mengikuti rencana-Mu, setelah selama ini kami terlalu banyak meminta dan mendikte-Mu. :-(

Sekarang yang penting saya dan Mas Anto mau menuntaskan ini. Kami sudah siap untuk menjalani tes-tes lainnya (termasuk) juga harus siap untuk mendengar berita atau kemungkinan terburuk apapun. Sayangnya tes-tes itu baru bisa dilakukan nanti pada saat saya datang bulan. Ya Allah, ampunilah kami...